Lpks Ulil-Albab: Mungkin pepatah, “Dimana ada kemauan, disana ada jalan!” cocok
disematkan kepada Ahmad Junaidi Basri asal Sampang, Madura. Usahanya
dengan modal kecil untung besar! Karena kegigihannya mencari nafkah
untuk anak dan istri, kini usaha warung makan khusus sate dan soto yang
ia miliki telah mencapai omzet Rp300 juta per bulan.
Ilustrasi |
Pria
berumur 33 tahun ini awal mulanya mengalami kesulitan saat merantau ke
Jogja bersama istri dan anaknya. Niat merantau untuk mengambil pekerjaan
yang ditawarkan temannya pun kandas karena pekerjaan yang awal mulan
untuknya, sudah lebih dulu diserahkan kepada orang lain.
Saat
itu Junaidi hanya memiliki uang Rp30.000 sisa tabungan yang ia bawa
untuk merantau. Namun ia tidak berputus asa. Berbekal kemampuannya, ia
membuka usaha kecil-kecilan yaitu sebagai tukang sate.
Uang
Rp30.000 yang ia miliki ia belikan ayam dan perlengkapan jualan sate.
“Uang itu saya belikan ayam setengah kilo. Waktu itu ayam masih Rp15.000
per kilo. Sisanya saya belikan perlengkapan lain,” dikutip dari
Brilio.net saat ia ditemukan di rumah makan Mr Teto, Selasa (14/4).
Sebanyak
30 bungkus sate dari uang Rp30.000 itu pun ludes terjual. Hal ini
karena Junaidi tidak mematok harga yang tinggi. Lambat laun, lewat
keuntungannya hari itu, ia terus menambah jumlah dagangannya tiap hari.
Usahanya
makin berkembang beberapa tahun kemudian, pada Tahun 2010 saja Junaidi
sudah memiliki lima gerobak sate. Namun, dagangan sate yang stagnan
membuat Junaidi membuka warung kaki lima yang ia konsep dengan unik.
Jika biasanya warung sate Madura dijual hanya dengan menggunakan gerobak
atau kaki lima, ia berani membuka warung makan khusus sate Madura.
Brand ‘cak’ yang
sering dipakai pedagang asal Madura pun ia tinggalkan, ia lebih memilik
membuat image orang Madura yang modern agar menarik pengunjung
nantinya. Dengan menggabungkan dua jenis masakan, yaitu Sate dan Soto,
maka Junaidi menamai warung makannya dengan “Mr Teto” atau singkatan
dari Madura Sate dan Soto.
Dengan
keunikan dan kreativitasnya membuat menu yang jarang dibuat orang
Madura, orang-orang yang penasaran akhirnya berdatangan. Dengan
kombinasi kedua masakan itu pula, ia membuat beragam variasi olahan sate
Madura.
Kini
warung makan Junaidi makin maju. Tiap hari Ia dan timnya harus
menyediakan 5.000-7.000 tusuk sate dengan omzet yang diperkirakan
mencapai Rp300 juta per bulannya. Sekarang juga, ia akhirnya menerapkan
sistem delivery order sate untuk pelanggan yang berhalangan datang ke warung makannya.
Sukses Berawal dari Kegigihan
Kisah
Pak Junaidi tidak jarang ditemukan pada pengusaha-pengusaha sukses
terutama di bidang kuliner. Karena kesuksesan memang awal mulanya bisa
hadir dengan kerja keras yang pantang menyerah, tentunya dengan terus
berdo’a dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.
Banyak
orang berburu jenis usaha modal kecil untung besar, namun sedikit dari
mereka yang mau berjuang membesarkan usaha mereka. Padahal hanya
dengan berjuang sebuah usaha bisa berhasil dengan maksimal.
Kreativitas itu Membedakan
Kemampuan
Pak Junaidi dalam meracik ramuan baru yaitu “ide” patut kita tiru,
sebagai seorang pengusaha baru ia berhasil menarik para pelanggan dengan
kreativitas menu yang ia sajikan. Hal ini mengingatkan saya pada usaha
Kebab Baba Rafi, yang walau di Turki memang sudah nge-hits namun tidak disini.
Hal ini dimanfaatkan Hendy Setiono untuk
membawa hal tersebut ke Indonesia, yang dalam waktu singkat diterima
oleh seluruh lapisan masyarakat. Saya pernah melihat pelanggan Kebab ini
dari yang jalan kaki, naik sepeda, naik sepeda motor, hingga mobil
mewah, hal ini membuktikan konsep ini diterima masyarakat.
Dengan
kreativitas bukan tidak mungkin usaha Anda dengan modal kecil untung
besar! Ini yang dilakukan Pak Junaidi saat membuka usahanya, yaitu “create uniqueness” atau buat hal yang unik, baru dan menarik. Tidak perlu kualitas tinggi, Anda hanya perlu berbeda dari orang lain.
Modal Kecil Untung Besar Bukan Mimpi!
Seperti
yang diberitakan tadi, modal Rp30.000 Pak Junaidi akhirnya mengantarkan
pada Rp300 juta/bulan. Ini bukan hanya teori, tapi banyak
pengusaha-pengusaha yang mengalami ini. Syaratnya, anda harus gigih dan
sabar!
Itu
saja? Ya! Itu saja. Tidak perlu pintar, unggul dari yang lainnya, Anda
hanya perlu gigih dan sabar. Dengan kegigihan Pak Junaidi percaya uang
Rp 30.000-nya bisa berlipat dengan usahanya, terus dengan tekun
melakukan hingga warung makannya beromzet Rp300 juta/bulan.
Namun
setelah usaha makin besar, tidak hanya kegigihan yang diperlukan. Harus
ada strategi dan ilmu yang lebih advance dalam mengelola bisnis agar
makin baik. Anda tentu ingin bisnis anda terus bertahan bukan?(okezone)