Tulang ikan memiliki banyak kandungan kalsium dalam bentuk kalsium fosfat. Jumlahnya bisa mencapai 14% dari susunan tulangnya. Mineral utama yang terdapat dalam tulang ikan adalah kalsium (Ca) dan fosfor (P). Sedangkan mineral lain dalam jumlah kecil adalah natrium (Na), magnesium (Mg), dan fluor (F).
Pemanfaatan tepung tulang ikan sebagai sumber kalsium sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Di Jepang, misalnya, tepung tulang ikan bahkan banyak dijual di pasaran untuk konsumsi manusia, terutama untuk mencegah dan mengatasi penyakit osteoporosis.
Di kalangan peternak unggas, tepung tulang ikan juga banyak digunakan untuk membantu perkembangan kuthuk (DOC). Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada tepung tulang ikan:
Kadar air : 3.6%
Abu : 33.1 %
Protein : 34.2 %
Lemak : 5.6 %
Kalsium : 11.9 %
Fosfor : 11.6
Sumber: ISA (International Seafood of Alaska)
Dalam dunia kicauan, pemanfaatan tepung tulang ikan sebenarnya juga sudah lama dilakukan oleh kicaumania di mancanegara. Mereka umumnya mencampurkan tepung tulang ikan dalam pakan kering voer), atau dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan racikan.
Cara membuat tepung dari tulang ikan
Tulang ikan yang digunakan sebaiknya berasal dari ikan tuna. Sebab ikan tuna memiliki tubuh yang besar sehingga lebih mudah mengambil tulangnya. Meski demikian, jika kesulitan mendapatkannya, Anda juga bisa memanfaatkan tulang ikan mas, ikan gabus, atau bahkan lele.
Ada beberapa cara dalam pembuatan tepung tulang ikan. Om Kicau akan memaparkan dua cara dulu, karena kedua cara ini relatif lebih mudah untuk dikerjakan.
Cara pertama:
Pisahkan tulang dari bagian dagingnya, kemudian dicuci hingga bersih.
Tulang ikan direbus selama 15 menit.
Setelah itu diangkat dan bersihkan sisa-sisa daging yang masih menempel pada tulang dengan menggunakan sikat gigi.
Cuci kembali tulang sampai benar-benar bersih dari daging yang tersisa.
Keringkan tulang dengan cara dioven pada suhu 50-70°C selama 30 menit, atau dijemur selama beberapa jam di bawah panas matahari sampai tulang menjadi kering.
Setelah kering, tulang ikan ditumbuk / digiling hingga menjadi bubuk.
Tulang yang telah menjadi tepung dikeringkan dengan cara dipanaskan di bawah sinar matahari atau dioven pada suhu 60°C selama 1,5 jam.
Kini tepung tulang ikan sudah siap digunakan.
Cara kedua:
Pisahkan tulang dari dagingnya, kemudian dicuci hingga bersih.
Tulang dikeringkan, bisa menggunakan oven atau dijemur di bawah panas matahari.
Setelah kering, tulang dihancurkan dengan cara ditumbuk / digiling hingga menjadi bubuk.
Serpihan kasar tulang ikan direndam dalam air kapur 10% selama semalam, kemudian dicuci dengan air tawar.
Keringkan sampai kadar airnya berjumlah 5% saja.
Tepung tulang ikan telah siap digunakan.
Cara memberikan tepung tulang ikan kepada burung
Tepung tulang ikan yang sudah selesai dibuat bisa diberikan dengan cara dicampur bersama voer, dengan takaran 1 sendok teh tulang ikan ke dalam satu cepuk voer (kasar/kering). Bisa juga dimanfaatkan menjadi salah satu bahan untuk membuat pakan racikan sebagaimana yang sering dilakukan para kicaumania.
Pemanfaatan tepung tulang ikan sebagai sumber kalsium sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Di Jepang, misalnya, tepung tulang ikan bahkan banyak dijual di pasaran untuk konsumsi manusia, terutama untuk mencegah dan mengatasi penyakit osteoporosis.
Di kalangan peternak unggas, tepung tulang ikan juga banyak digunakan untuk membantu perkembangan kuthuk (DOC). Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada tepung tulang ikan:
Kadar air : 3.6%
Abu : 33.1 %
Protein : 34.2 %
Lemak : 5.6 %
Kalsium : 11.9 %
Fosfor : 11.6
Sumber: ISA (International Seafood of Alaska)
Dalam dunia kicauan, pemanfaatan tepung tulang ikan sebenarnya juga sudah lama dilakukan oleh kicaumania di mancanegara. Mereka umumnya mencampurkan tepung tulang ikan dalam pakan kering voer), atau dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan racikan.
Cara membuat tepung dari tulang ikan
Tulang ikan yang digunakan sebaiknya berasal dari ikan tuna. Sebab ikan tuna memiliki tubuh yang besar sehingga lebih mudah mengambil tulangnya. Meski demikian, jika kesulitan mendapatkannya, Anda juga bisa memanfaatkan tulang ikan mas, ikan gabus, atau bahkan lele.
Ada beberapa cara dalam pembuatan tepung tulang ikan. Om Kicau akan memaparkan dua cara dulu, karena kedua cara ini relatif lebih mudah untuk dikerjakan.
Cara pertama:
Pisahkan tulang dari bagian dagingnya, kemudian dicuci hingga bersih.
Tulang ikan direbus selama 15 menit.
Setelah itu diangkat dan bersihkan sisa-sisa daging yang masih menempel pada tulang dengan menggunakan sikat gigi.
Cuci kembali tulang sampai benar-benar bersih dari daging yang tersisa.
Keringkan tulang dengan cara dioven pada suhu 50-70°C selama 30 menit, atau dijemur selama beberapa jam di bawah panas matahari sampai tulang menjadi kering.
Setelah kering, tulang ikan ditumbuk / digiling hingga menjadi bubuk.
Tulang yang telah menjadi tepung dikeringkan dengan cara dipanaskan di bawah sinar matahari atau dioven pada suhu 60°C selama 1,5 jam.
Kini tepung tulang ikan sudah siap digunakan.
Cara kedua:
Pisahkan tulang dari dagingnya, kemudian dicuci hingga bersih.
Tulang dikeringkan, bisa menggunakan oven atau dijemur di bawah panas matahari.
Setelah kering, tulang dihancurkan dengan cara ditumbuk / digiling hingga menjadi bubuk.
Serpihan kasar tulang ikan direndam dalam air kapur 10% selama semalam, kemudian dicuci dengan air tawar.
Keringkan sampai kadar airnya berjumlah 5% saja.
Tepung tulang ikan telah siap digunakan.
Cara memberikan tepung tulang ikan kepada burung
Tepung tulang ikan yang sudah selesai dibuat bisa diberikan dengan cara dicampur bersama voer, dengan takaran 1 sendok teh tulang ikan ke dalam satu cepuk voer (kasar/kering). Bisa juga dimanfaatkan menjadi salah satu bahan untuk membuat pakan racikan sebagaimana yang sering dilakukan para kicaumania.