Khasiat Beras Hitam Bagi Penderita Diabetes


Menurut berbagai literatur kesehatan, disebutkan bahwa beras hitam adalah beras yang paling bagus untuk dikonsumsi, untuk mencegah berbagai penyakit, meningkatkan sistem ketahanan tubuh, detoksifikasi (membersihkan racun dan kotoran dalam tubuh), dan mengembalikan fungsi organ maupun metabolisma tubuh.




Beras hitam kebanyakan hanya dijumpai di kawasan Asia, termasuk di Indonesia. Orang Amerika menyebut beras hitam sebagai “Indonesia Black Rice” atau beras hitam melati Thailand “Thai Jasmine Black Rice”. Pada masa-masa kerajaan dahulu, beras hitam adalah makanan yang hanya dikonsumsi kalangan raja, sultan, para bangsawan, ataupun sebagai upeti persembahan antar kerajaan.

Di Keraton Kasunanan Surakarta, beras hitam dikenal sebagai “beras wulung”. Di Sleman disebut sebagai “Cempo Ireng” atau “Beras Jlitheng”, di Bantul disebut sebagai “Beras Melik”, dan di Subang, Jawa Barat, disebut sebagai “Beras Gadog”. Sementara itu, di negara Cina, beras hitam juga sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu, terbatas untuk dikonsumsi kaisar dan keluarganya, dan disebut sebagai “beras terlarang” atau “forbidden rice”, barang siapa rakyat jelata yang berani mengkonsumsi beras hitam akan dihukum penggal kepala.

Demikianlah sekelumit legenda sang beras hitam. Beras hitam (black rice) bukanlah beras ketan hitam (glutinous black rice). Perbandingan beras hitam vs ketan hitam antara lain adalah beras hitam tidak lengket bila dimasak, sedangkan ketan hitam bertekstur agak lengket jika dimasak, rasa, aroma dan khasiatnyanya pun berbeda antara beras hitam dan beras ketan hitam. Beras hitam saat mentah terlihat berwarna hitam pekat, tapi saat dimasak warnanya berubah menjadi ungu tua, yang membuatnya tampak menarik untuk disantap, di samping memiliki banyak khasiat yang tidak dimiliki beras-beras yang lain.

Beras adalah bagian utama dari biji padi. Beras terdiri dari aleuron (lapis terluar bulir padi, biasanya dibuang pada proses pemisahan kulit beras), endospermia (tempat sebagian besar pati dan protein beras berada), serta embrio (calon tanaman beras, disebut juga sebagai “mata beras”). Secara genetik, adanya warna-warna beras yang berbeda terjadi karena perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, maupun komposisi pati pada endospermia. Warna hitam pada beras hitam disebabkan karena adanya zat anthocyanin dengan intensitas tinggi, yang diproduksi oleh aleuron dan endospermia.

Kandungan beras hitam berupa zat anthocyanin, yaitu zat alamiah antioksidan tinggi yang fungsi sebenarnya adalah melindungi tanaman dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet, sedangkan bagi tubuh manusia zat ini berguna untuk melindungi kerusakan sel akibat oksidasi atau kontaminasi zat berbahaya seperti pengawet makanan, pewarna makanan, obat-obatan, pestisida, dsb. Selain itu, berdasarkan penelitian telah ditemukan bahwa zat ini juga memberi perlindungan kepada sistem kardiovaskular, dan dapat berfungsi untuk  melawan penyakit kanker, jantung, dan penyakit-penyakit lainnya.

Selain itu, pigmen beras hitam juga kaya dengan kandungan materi aktif flavonoid, yang sangat berperan dalam mencegah pengerasan pembuluh nadi. Beras hitam juga memiliki kadar vitamin, mikroelemen, maupun asam amino yang tinggi, dimana asam amino merupakan pemelihara metabolisme tubuh agar tetap prima, sehat dan membantu kekebalan tubuh terhadap serangan virus, penyakit, atau bakteri.

Selain itu beras hitam memiliki kandungan serat sekitar 100 kali lipat dari beras putih, sehingga sangat menyehatkan. Beras hitam juga memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga mampu menjaga kestabilan gula darah. Para penderita diabetes menggunakan beras hitam untuk diet, karena beras hitam memiliki efek kenyang yang panjang dan dalam porsi sedikit sudah mengenyangkan.

Para ahli kesehatan sangat menganjurkan terapi diabetes dengan full mengkonsumsi beras hitam untuk diabetes parah dan tidak lagi mengkonsumsi beras putih, hanya beras hitam untuk penderita diabetes yang dalam kondisi kadar gula darah tinggi. Beras hitam dan beras merah dalam hal diet diabetes memiliki kemanfaatan yang hampir sama, namun untuk diabetes yang parah beras hitam memiliki kemampuan pemulihan kesehatan yang lebih cepat dan lebih baik.

Manfaat beras hitam juga untuk membantu penyembuhan bagi berbagai penyakit berat seperti leukemia, kanker, jantung, diabetes, hepatitis, anemia,  kolesterol, kegemukan, maag, asma, ginjal, alergi makanan,  masalah pencernaan, mengurangi peradangan, masalah kewanitaan, memperkecil resiko serangan penyakit pembuluh darah otak dan jantung, serta memperbaiki kerusakan sel hati, dll. Dan dari berbagai  penelitian juga ditemukan banyak manfaat beras hitam untuk bayi,  air tajin maupun bubur beras hitam membuat bayi cepat merasa kenyang, membentuk badan bayi lebih padat, dan sangat bermanfaat untuk perkembangan otak bagi bayi.

Walaupun memiliki manfaat yang sangat banyak, tapi perlu diketahui bahwa sebenarnya beras hitam ini bukanlah obat, beras hitam tidak secara langsung mengobati dan “menyerang” sumber penyakit, namun beras hitam berperan sangat besar mendukung tubuh untuk bisa mendapatkan kondisi yang ideal untuk sehat, sehingga tubuh mampu secara maksimal mengeluarkan potensinya dalam memelihara kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, dan memulihkan kesehatan yang menurun.(borg)